23 Cerita Inspiratif | Contoh Cerpen
Sebuah cerita inspiratif yang menggugah
jiwa kaya akan hikmah kehidupan meskipun sebagian merupakan cerita fiksi/cerita
dongeng, cerita lucu, cerita pendek, cerita yang singkat namun bermakna, untuk inspirasi
hidup anda, anak, keluarga, bisa digunkan sebagai cerita sebelum tidur untuk
anak, semoga kehidupan anda lebih bahagia.
Berikut ini koleksi cerita-cerita
inspiratif yang mampu menyentuh mata hati dan pikiran. Cerita yang penuh
inspirasi menunjukan kekuatan dan keluhuran unsur-unsur watak manusia yang
layak diraih oleh setiap insan.
Dorongan
penyemangat sangat dibutuhkan dari waktu kewaktu bagi kita. Karena kehidupan
manusia terus bergulir, kebahagiaan, kesedihan, kelapangan, kesempitan,
kemakmuran, kemiskinan, dan seterusnya. Semua dipergilirkan layaknya siang dan
malam.
Menyadari betapa
pentingnya dorongan penyemangat jiwa berupa cerita inspirasi akan mampu memicu
gairah, semangat, dan energi kita saat terpuruk dalam kesedihan, kegalauan,
kesusahan hidup. Untuk dapat kembali menjalani kehidupan dengan penuh
kepercayaan diri, motivasi dan optimisme.
![]() |
Semoga semua
cerita inspiratif ini menjadi sarana kita untuk saling nasehat dan menasehati
dalam kebaikan dan kesabaran.
Daftar Cerita :
- Cerita inspiratif – Malaikat Sang Penjaga
- Cerita Inspiratif – Ibuku Hanya memiliki Satu Mata
- Cerita inspiratif – Suara Gema
- Cerita Inspiratif - Batu, Kerikil Dan Pasir
- Cerita inspiratif – Lompatan Belalang
- Cerita Inspirasi – Sebuah Catatan Rasa Menyesal
- Cerita inspiratif – Jalan Menuju Kesuksesan
- Cerita inspiratif – Air Pahit
- Cerita inspiratif – Seekor Kura-Kura
- Cerita inspiratif – Rusa Yang Tahu Balas Budi
- Cerita Inspirasi – Lima Menit Lagi
- Cerita inspiratif – Cintai Semua Nyawa
- Cerita inspiratif – Cincin Ajaib
- Cerita inspiratif – Raja dan Laba-Laba
- Cerita inspiratif Terbaru – Cangkir Yang Indah
- Cerita inspiratif – Bangun, Bergeraklah dan Menang
- Cerita inspiratif – Anak Penjual Bunga
- Cerita inspiratif Pendek – Batu Besar
- Cerita Inspiratif – Buah Pisang Yang Hilang
- Cerita inspiratif – Dua Ekor Singa
- Cerita Inspiratif – Berkelahi di Lubang
- Cerita inspiratif – Belajar Dari Sebuah Kepompong
- Cerita inspiratif – Kentang, Telur, dan Biji Kopi
Cerita inspiratif – Malaikat Sang Penjaga
Diceritakan seorang bayi akan
dilahirkan ke dunia fana.
Bayi tersebut mengajukan sebuah
pertanyaan kepada Tuhan “Malaikat telah mengatakan kepadaku bahwa Engkau akan
mengirimku ke dunia yang baru, bagaimanakah saya bisa hidup di sana sedangkan
saya tidak tahu sama sekali keadaan didunia dan keadaan saya sangat kecil dan juga
lemah?”
Tuhan pun menjawab pertanyaan
sang bayi “Engkau tidak usah kuatir sesuai janjiku, Aku telah pilihkan satu
malaikat yang akan menjagamu dan senantiasa menyayangi dan mengasihimu.”
Sang bayi pun berkata “Tapi
saya disini dalam surga sudah bahagia…..meskipun hanya bernyanyi dan tertawa. Semua
hal disini sudah cukup bagi saya Tuhan.”
Tuhan pun kemudian menjawab “Nanti
Malaikat yang aku kirimkan untukmu pun akan bernyanyi dan tersenyum kepadamu setiap
saat dimana kamu dapat merasakan cintanya dan kamupun akan selalu bahagia
setiap hari.”
Sang bayi kemudian bertanya kembali,
“Bagaimana saya bisa memahami pembiacaraan orang-orang saat berbicara denganku,
saya sama sekali tidak mengerti bahasa mereka?”
Tuhan menjawab “Malaikat
Penjagamu akan selalu berbicara dengan bahasa yang paling indah yang belum pernah
kamu dengar sebelumnya; dan akan berbicara kepadamu dengan sabar dan penuh perhatian,
dia akan mengajarimu bagaimana kamu berbicara dan juga banyak hal.”
“Tapi Tuhan.... bagaimana jika
ada orang yang berbuat jahat kepada saya, siapakah yang akan melindungi saya?”
“Malaikatmu lah yang akan menjaga
dan melindungimu, meskipun untuk melindungimu itu akan mengancam jiwanya.”
“Tapi Tuhan sudah pasti saya
akan merasa sangat sedih sekali, karena tidak akan dapat melihatMu kembali.”
“Malaikat Penjagamu akan bercerita
kepadamu tentang Diriku, dan juga akan mengajarimu bagaimana engkau bisa berdo’a
kepada-Ku, mendekatkan diri kepada-Ku dan kembali kepada-Ku, meskipun
sebenarnya Aku selalu berada didekatmu.”
Surga sangat tenang hingga suara dari bumi dapat terdengar dengan jelas, Sang anak kembali bertanya kepada Tuhan, “Wahai Tuhan …… jika memang saya harus ke dunia saat ini juga, bisakah Engkau beritahukan kepada ku siapakah Malaikat Penjagaku itu?”
Jawab Tuhan, “Malaikat Penjaga
kamu itu, adalah ….. IBU…..”
Cerita Inspiratif – Ibuku Hanya memiliki Satu Mata
Karena Ibuku hanya memiliki
satu mata. Aku sangat membencinya hingga aku dewasa. Aku benci benci karena
jadi bahan cemoohan orang lain baik disekolah maupun dilingkungan rumah. Aku
benci ketika orang lain menatap Ibuku dengan rasa jijik dan memalingkan
mukanya.
Kapanpun dan dimanapun aku
tidak pernah ingin terlihat bersama Ibuku, karena membuatku merasa tidak pernah
nyaman. Meskipun begitu Ibuku melakukan dua perkerjaan untuk menafkahi keluarga.
Jika Ibu mengunjungi saya di
sekolah, aku merasa ingin sekamuinya dia tidak pernah ada di dunia ini. Aku sangat
membencinya, karena dia menjadi bahan olok – olokan seluruh sekolah. Pernah
suatu ketika, aku sangat benar – benar marah kepadanya dan ingin meluapkannya,
aku pernah mengatakan kepada ibuku
secara langsung, bawah aku berharap dia mati saja. Saat itu aku benar-benar sudah
tidak memperdulikan perasaannya.
Setelah aku menjadi dewasa, aku
tetap melakukan segala cara dan upaya untuk bisa menjauhkan diriku dari ibuku. Hingga
aku beusaha belajar sangat keras dengan harapan bisa bekerja ditempat yang
jauh, akhirnya keinginanku tercapai dan mendapat pekerjaan sesuai keinginananku
di luar negeri, dalam hati aku measa puas jika aku telah jauh dari Ibuku dan
tidak akan pernah akan bertemu dengannya.
Hingga kemudian akhirnya aku
menikah dan mulai membangun rumah tanggaku sendiri. Aku sudah sibuk dengan mengurus
pekerjaan dan keluargaku sendiri, aku bercita–cita untuk memberikan kehidupan
yang baik untuk keluarga dan anak-anakku tercinta. Tidak pernah sedikitpun
terbesit pikiran akan Ibuku.
Hingga suatu hari yang tidak
disangka-sangka, ibuku mengunjungiku dirumah pribadiku. Tidak kau sangka hari
itu datang, wajah yang sangat aku benci dalam hidupku, dengan mata satunya itu,
membuat semua anak-anakku merasa sangat ketakutan, sehingga semua anakku mulai
menangis.
Aku sangat marah kepada ibuku
karena sudah datang dengan mendadak kerumahku dan membuat semua keluargaku
ketakutan. Saya melarangnya untuk masuk. Saya membentaknya dan berkata : “Jangan
pernah kamu kembali ke rumah ini menggangu ketentraman keluargaku, kamu sudah
membuat takut anak-anakku. Aku berteriak dan menghardiknya, namun ibuku hanya terdiam
kemudian meminta maaf kepadaku dan kemudian menginggalkan rumahku.
Waktu berlalu hingga tibalah
waktu dimana aku menerima undangan reuni
sekolah, yang membuat aku harus kembali ke tempat asal kelahiranku selama lebih
dari 30 tahun lamanya. Aku membawa kendaraanku melewati rumah dimana aku
dilahirkan dan dibesarkan dan membuatku mendatangi gubuk tua tersebut. Seorang
tetanggaku menghapiriku dan mengatakan bahwa ibuku telah meninggal bebeapa
tahun yang lalu dan menitipkan surat untukku. Akupun menerimanya kemudian
membacanya.
“Untuk Anakku Tersayang :
Ibu ingin memohon maaf karena sudah
berkunjung kerumahmu tanpa memberitahukanmu sebelumnya, sehingga Ibu sudah
membuat anak-anakmu menjadi merasa ketakutan. Ibu sungguh sangat menyesalinya, karena ibu sudah menjadi sumber penyebab kamu
merasakan penderitaan menerima penghinaan dicemooh oleh orang lain dan membuat
dirimu malu sejak kamu kecil hingga kamu menjadi dewasa.
Ibu beharap kamu akan kembali
kekampung halamanmu ini dan membaca surat ini, saat kamu membaca surat ini Ibu
mungkin sudah tidak ada didunia ini. Bagaimanapun Ibu sangat ingin memberitahumu
sesuatu hal yang sangat Ibu ingin sampaikan kepadamu sejak dulu. Mengenai
keadaan Ibu yang, bagaimana kondisi fisik Ibu telah menjadikan aib bagimu dan
menjadi sumber penderitaanmu selama ini.
Anakku tersayang, Ibu tahukah
kamu bahwa dulu kamu pernah mengalami sebuah insiden yang menyebabkanmu harus
kehilangan sebelah penglihatanmu, saat itu Ibu tidak sanggup membayangkan
bagaimana kamu harus menerima kenyataan hidup dan tumbuh dengan hanya memiliki
satu mata, untuk menjalani masa kecil hingga dewasa dengan hanya memiliki satu
mata.
Ibu sangat mengingnkan agar
kamu bisa memiliki penglihatan kembali yang normal sebagaimana anak-anak lain,
tumbuh dan bergaul dengan teman-temanmu tanpa merasa malu, sedih dan minder.
Ibu ingin agar kamu dapat merasakan keindahan dunia yang begitu sempurna, jadi
ibu memutuskan untuk mendonorkan sebelah mata ibu untukmu. Meskipun Ibu harus
memiliki satu mata, tapi Ibu sangat merasa bahagia tidak pernah sama sekali Ibu
merasa sedih, karena bagi Ibu engkaulah sumber kebahagiaan Ibu.
Wahai anakau tersayang, dalam
hati ibu, engkau akan selalu menjadi milikim dan anak kesayangan Ibu. Ibu
selalu dan selamanya akan mencintaimu dan menyayangimu dengan sepenuh hati. Ibu
tidak pernah menyesal apa yang telah Ibu lakukan. Dan do’a ibu selalu
menyertaimu selama ini agar kamu bisa merasakan kebahagiaan dalam hidupmu
apapun pilihan hidup yang engkau akan jalani.
Teriring do’a dari Ibumu yang
senantiasa mencintai dan menyayangimu.”
Setelah membaca surat itu, tak
terasa aku menangis dan menyesali perbuatanku selama ini. Benar-benar sebuah
kesedihan yang paling berat yang aku alami dalam hidup ini. Betapa aku sangat
menyesal. Karena seumur hidupku tidak pernah sedikitpun aku bisa membahagiakan
Ibuku, aku hanya bisa menyakiti hati dan perasaannya selama hidup ini aku hanya
bisa menyakiti perasaannya. Betapa teganya aku mengabaikan orang yang selama
ini telah nyata-nyata berkorban untuk kebahagian hidupku.
Pesan moralnya adalah : Jangan
pernah sedikitpun kita menyakiti perasaan orang tua kita. Betapa banyak
pengorbana orang tua kita, baik yang kita tahu dan lihat atau bahkan yang tidak
kita tahu dan dilihat langsung. Orang tua kita hanya menginginkan kebahagian
kita anak-anaknya, mereka rela mengorbankan kebahagian mereka, bahkan rela
mengorbankan diri mereka sendiri demi kita anak-anaknya.
Berbuat baiklah kepada Ibu dan
Bapakmu karena kita tidak pernah tahu kapan mereka akan tetap selalu bersama
kita didunia ini. Bahagiankanlah mereka, karena jika kamu tahu kebahagiaan
mereka itu sederhana dan mudah, mereka hanya ingin kamu bahagia.
Cerita inspiratif – Suara Gema
Diceritakan ada seorang anak
yang sedang melakukan kegiatan pendakian gunung, untuk memanfaatkan waktu
liburnya bersama ayahnya. Tanpa diduga sang anak jatuh tersandung batang akar
pohon yang melintang dijalan setapak.
Si anak pun menjerit “Aduh”! Suara
jeritan si anak terdengar menggema dipegunungan yang sunyi dan senyap, hingga
suara gema itu terdengar seakan-akan semakin keras meirukan suara si Anak “Aduh...!”
si anak pun sangat terkejut.
Meskipun dalam kondisi terkejut
rasa penasaran si anak memaksanya untuk kembali berteriak lagi, “”Hei, kamu?””
Dan jawaban sama pun terdengar lagi
“”Hei, kamu?”” Akhirnya si anak merasa kesal ada yang menirukan teriakannya.
Lalu ia kembali berteiak “Dasar pengecut kau!” Kejadian serupa terjadi lagi
suara balasannya terdengar dengan umpatan yang sama. Kemudian si anak akhirnya
bertanya kepada ayahnya, “Ayah, apa yang sebenarnya terjadi barusan?”
Dengan penuh perhatian dan
bijaksana, sang ayah senyum dan berkata, “Anakku, perhatikanlah ini” Ayah
kemudian berteriak lantang, “”Saya mengaggumi kamu!”” suara gema menjawab,
““Saya mengaggumi kamu!”” Sang ayah kembali berteriak “”Kamu seorang juara!””
Dan suara itu kembali menjawab, ““Kamu seorang juara!””
Sang bocah masih tetap
keharanan dia masih bingung dengan apa yang terjadi, suara siapa itu dan
berasal darimana. Kemudian sang ayah menjelaskan, “Itu ada;ah Suara “Gema”, tahukah
kamu suara Gema itu sesungguhnya ibarat “KEHIDUPAN”.
“Kehidupan kita itu sebenarnya merupakan refleksi atau cerminan atas semua apa yang
kita ucapkan dalam hati dan pikiran dengan perilakumu dalam kehidupan, nak.
Artinya kehidupan saat ini adalah hasil dari ucapan dan perilaku kita selama
ini.”
“Bila kamu menginginkan dalam
kehidupanmu penuh dengan cinta dan kasih sayang, maka peliharalah cinta dan
kasih sayang dalam hati dan pikiranmu kemudian tunjukanlah dalam bentuk
perbuatan yang didasari inta dan kasih sayang.”
“Kehidupan akan membalas
kembali apapun yang kamu berikan pada orang lain dan lingkungan. Itulah arti
suara Gema itu, bagi kita dalam kehidupan. Segala hal dalam hidup ini bukan
sebuah ketidak sengajaaan, namun kehidupan kita dihasilkan oleh kita, kehidupan
merupakan cerminan diri kita sesungguhnya” Ayah berpesan “Jika kehidupanmu
ingin dipenuhi kebaikan , maka penuhilah kehidupan kamu dengan kebaikan dalam
hati, pikiran dan perilakumu terhadap orang lain …”
Cerita Inspiratif - Batu, Kerikil Dan Pasir
Dalam sebuah kelas jurusan
filsafat di Universitasku, profesor kami menunjukan dimejanya beberapa barang,
yaitu ada satu buah toples kosong, batu,
kerikil, dan pasir. Saat itu para mahasiswa masih tampak hean dan bingung
sekaligus juga sangat penasaran maksud dan tujuan Profesor memajang
barang-barang itu dimejanya. Banyak dari para mahasiswa yang mencoba
menebak-nebak demonstrasi apa yang akan di lakukan oleh Profesor.
Tanpa berbicara apapun, Profesor
mulai memasukan sejumlah batu kecil ke dalam toples hingga akhirnya isi batu
dalam toples mencapai bagian leher dari toples tersebut. Barulah Profesor mulai
berbicara kepada para mahasiswa yang hadih dalam kelas dan mulai bertanya “apakah
kalian semua setuju jika toples benar-benar sudah terisi penuh?. Para mahasiswa
sepakat menjawab bahwa toples sudah penuh.
Profesor kemudian kembali mengambil
sejumlah kerikil dari mejanya dan kembali mulai memasukannya kedalam toples
yang sudah terisi penuh oleh batu-batuan tadi. Akhirnya batu kerikil kecil
menemukan jalannya untuk mengisi beberapa celah yang ada diantara batu didalam
toples. Dengan sedikit-sedikit dicoba diguncang toples itu oleh Profesor hingga
kerikil masih bisa muat masuk kedalam celah-celah batu yang masih tersisa
dibagian bawah toples tersebut.
Propesor bertanya lagi kepada
para mahasiswa apakah toples sudah penuh, dan mahasiswa kembali menjawab sudah
penuh.
Para mahasiswa sudah mulai
paham apa yang selanjutnya profesor akan lakukan yaitu memasukan pasir untuk
dimasukan kembali kedalam toples, tapi para mahasiswa masih belum paham akan
maksud dan tujuan Profesor melakukan demonstrasi tersebut. Profesor mulai mengambil
dan memasukan pasir ke dalam toples.
Sesuai dugaan para mahasiswa
bahwa pasir tersebut akan mengisi celah-celah tersisa diantara batu dan kerikil
hingga benar – benar tidak ada lagi celah yang tersisa. Profesor kembali bertanya
pada para mahasiswanya untuk terakhir kalinya, apakah toples sudah penuh, dan
jawaban para mahasiswanya dengan lantang menjawab: “YA”.
Profesor lalu mulai menjelaskan
mengenai apa yang baru didemonstrasikan, apa maksud dan tujuannya. Sebuah toples
itu ibarat kehidupan saat ini. Kemudian
ia menganalogikan batu sebagai sesuatu
hal yang sangat penting dalam hidup ini, seperti: Tuhan, Keluarga, Kesehatan, Orang
tua, anak-anak, dan segalanya didunia ini yang membuat hidup menjadi lebih lengkap.
Dia kemudian menganalogikan
kerikil sebagai segala sesuatu didunia ini yang membuat hidup menjadi lebih
nyaman seperti rumah, mobil, pekerjaan, pakaian dan segala aksesorisnya.
Dan terakhir, ia menganalogikan
pasir sebagai segala sesuatu hal didunia ini yang kecil dan tidak penting.
Profesor itu menyampaikan
kepada mahasiswa bahwa jika kita diawal mengisi toples dengan pasir akan beakibat
tidak akan lagi ada ruang yang cukup untuk memasukan batu dan kerikil didalam
toples.
Begitulah kita dalam hidup ini,
jika kita mengisi kehidupan kita dengan mendahulukan hal-hal yang kecil dan
tidaklah penting maka kehidupan kita akan menjadi kacau, karena kita tidak lagi
memiliki ruang dalam kehidupan kita untuk segala sesuatu yang paling penting
dan paling berharga seperti Tuhan, keluarga, pasangan, anak dan orang tua kita.
Kita sudah tidak memiliki waktu untuk mereka
Pesan Moral : Jadikanlah
prioritas utama dalam kehidupan kita Tuhan, Keluarga, Pasangan dan anak-anak
kita, karena itu merupakan sumber kebahagian kita hidup didunia. Dengan
mendahulukan hal yang paling penting diatas, kita akan bahagia, dan kita masih
akan bisa mengisi kehidupan kita dengan hal-hal lainnya seperti yang
dianalogikan kerikil dan pasir diatas. Susunlah prioritas dalam hidup kamu
seperti analogi batu, kerikil dan pasir. Maka kehidupanmu akan bahagia.
Cerita inspiratif – Lompatan Belalang
Diceritakan ada seekor belalang
yang hidup lama didalam sebuah kotak yang dijadikan sebagai kkamung. Hingga
akhirnya dia bisa terbebas dari kkamungnya temat dia dikurung sangat lama. Si
belalang sangat bahagia karena sudah bebas, dia merayakan kebebasannya dengan
cara melompat-lompat.
Hingga suatu ketika ditengah
jalan ia bertemu dengan belalang lainnya. Ketika ia perhatikan semua belalang
yang dia temui dalam perjalanan mampu melompat sangat tinggi, dibandingkan
dirinya. Dengan penasaran ia menghampiri salah satu belalang itu, dan bertanya
kepada , “Bolehkah kutahu kenapa kamu dapat melompat sangat tinggi dan jauh, padahal kalau aku lihat bentuk tubuh kita
sama dan usia kita juga kurasa tidak terlalu jauh berbeda?”
Si Belalang yang baru
ditemuinya itu lalu bertanya balik, “Bolehkah kutahu dimanakah kamu selama ini hidup
dan menetap? Semestinya semua belalang yang hidup dialam liar mampu melompat
sangat tinggi dan jauh. Ketika itulah si belalang baru menyadari bahwa penyebab
dirinya tidak mampu melompat setinggi dan sejauh belalang lainnya, karena dia
terlalu lama hidup didalam kotak kkamungnya.
Pesan moralnya : Seringkali sebagai
manusia kita secara tidak disadari mengalami hal yang serupa dengan apa yang
dialami oleh belalang yang hidup didalam kkamungnya. Dimana kondisi lingkungan
yang tidak baik, berupa trauma, cemoohan, kegagalan demi kegagalan yang dialami,
perkataan negatif orang lain maupun diri sendiri, mengakibatkan diri kita
tertekan, membelenggu potensi diri kita untuk menjadi lebih baik.
Kondisi lingkungan yang buruk
membuat kepercayaan diri kita merosot jauh, seperti halnya kkamung yang
mengurung diri kita, menyebabkan potensi dan kelebihan diri kita tidak terlatih
dan berkembang. Kita hidup sebatas apa yang diucapkan orang lain.
Sangat lumrah jika kita lebih
percaya dengan apa yang diucapkan orang lain ketika menilai diri kita, dan kita
begitu percaya. Semesatinya kita introspeksi diri kita, akan kekurangan diri
kemudian memperbaiki kekurangan tersebut dan melatihnya agar bisa menjadi lebih
baik. Saat ini mulailah untuk mempercayai diri sendiri bahwa kita bisa menjadi
yang terbaik dengan mempercayai diri sendiri, memperbaiki kelemahan dengan
melatihnya. Stop mendengarkan perkataan negatif dari orang lain.
Awali dengan perkataan positif,
ulangilah terus-menerus perkataan positif itu kepada diri sendiri. Gambarkan
secara jelas apa yang ingin kamu capai, rasakan seolah-olah itu telah terwujud.
Berhentilah hidup dalam batasan yang diciptakan oleh lingkungan, keluarlah dari
kkamung!
Kita sangat beruntung karena
telah dianugerahkan oleh Tuhan karakter untuk selalu berusaha dan tidak ernah
menyerah meskipun kita terjatuh berkali-kali, kita akan bangkit karena kemampuan
dasar kita adalah berdiri, kemudian berjalan dan berlari. Karenanya kita harus
selalu berusaha bangkit dan berusaha menjadi yang terbaik, mencapai apapun yang
menjadi keinginan kita. Karena segala rasa sakit, lelah, akan terbayar semuanya
jika kita sudah mencapainya.
Maka mulailah dengan
menggambarkan hasil akhir yang ingin diraih dalam pikiran dan rasakalah dalam
hati. Dan katakanlah kepada dirimu sendiri setiap hari “Saya akan mewujudkannya
apapun yang terjadi”
Kehidupan kamu akan menjadi lebih
dan lebih baik jika hidup dengan cara yang kamu pilih. Bukan hidup dengan cara yang
seperti orang lain ucapkan kepada kamu …
![]() |
Cerita inspirasi |
Cerita Inspirasi – Sebuah Catatan Rasa Menyesal
Diceritakan ada seorang anak
laki-laki miskin yang berjualan door to door untuk membiayai pendidikannya.
Pada suatu hari, karena merasakan lapar yang amat sangat namun masih belum
memiliki uang untuk membeli makanan, maka dengan sangat terpaksa diapun
memberanikan diri, untuk meminta makanan dirumah berikutnya yang akan dia
kunjungi.
Setelah pintu diketuk munculah wanita
muda dan cantik membukakan pintu, seketika si anak takut untuk mengutarakan
maksud dan tujuan yang sudah direncanakan sebelumnya. Hingga akhirnya dia
membeanikan diri untuk meminta segelas air saja, ia sangat takut untuk meminta
makanan. Akhirnya wanita tersebut masuk kedalam rumah dan kembali membawa
segelas susu, kemudian diberikannya kepada si anak lalu dia segera meminumnya
hingga habis seketika.
Si anak kemudian berkata kepada
wanita yang telah memberinya segelas susu, berapa dia berhutang atas minuman
segelas susu yang telah habis diminumnya. Wanita tadi berkata bahwa ia tidak
berharap imbalan dari si anak tadi karena sudah memberikannya minum segelas
susu, ia diajari demikian oleh Ibunya untuk tidak pernah meinta imbalan atas
sebuah kebaikan yang telah dilakukannya. Sambil tersenyum wanita tadi kembali
masuk kedalam rumahnya.
Kini si anak sudah merasa cukup
kenyang dengan segelas minuman susu yang didapatnya. Ia meninggalkan rumah wanita
baik hati itu, dengan perasaaan senang. Si anak pun kemudian melanjuntukan
hidupnya, bekerja keas dan belajar dengan semangat dan rajin untuk menggapai
cita-citanya.
Namun dikala dia mulai merasa
lelah dan kehilangan semangatnya, dia teringat kebaikan wanita yang telah
memberinya segelas susu. Hingga dia kembali bersemangat karena, wanita itu
telah mengajarkan sesuatu yang berharga. Sehingga si anak memiliki prinsip dan
keyakinan baru untuk terus bekerja keras dan belajar.
Hingga akhirnya 20 tahun
kemudian, disuatu rumah sakit di sebuah kota besar, ada seorang dokter ahli
bedah yang memiliki reputasi, ia bernama Dr. Howard Kelly menerima seorang
pasien yang ingin berkonsultasi.
Pasiennya adalah seorang wanita
paruh baya yang sedang mengidap penyakit langka. Setelah melakukan pembicaraan
kecil dengan pasiennya, dokter Kelly menanyakan nama dan darimana pasiennya itu
berasal, dari situlah dokter Kelly mulai sadar bahwa wanita dihadapannya adalah
wanita baik hati yang pernah memberinya segelas susu.
Setelah melakukan diagnosa
kepada pasien wanita itu, lalu dokter melanjuntukan dengan menyediakan perawatan
yang sebaik-baiknya dan resep untuk wanita tersebut. Dokter Kelly memastikan
bahwa wanita itu mendapatkan pelayanan dan perawatan terbaik yang bisa dia
lakukan. Dia ingin berusaha mengobati wanita tersebut agar bisa kembali sehat.
Setelah menjalani perawatan di
rumah sakit selama beberapa waktu, akhirnya wanita itu sudah diizinkan untuk
kembali kerumah karena kondisinya sudah mulai pulih.
Ketika menerima tagihan biaya
perawatan Rumah sakit, wanita itu merasa sangat khawatir bahwa biayanya akan
sangat besar sekali. Mengingat penyakit serius yang dideritanya dan memang
cukup lama proses perawatan selama dirumah sakitnya. Namun, dia merasa terkejut
bahwa dalam surat tagihan yang diterimanya dengan jumlah tagihan yang sangat
besar sekali, terdapat stempel bahwa tagihan sudah dibayar. Kemudian ada
catatan kecil dikertas tagihan.
dr. Kelly menulis catatan kecil
: “Sudah dibayar lunas dengan segelas
susu”.
Pesan Moral : Jangan pernah
berhenti untuk melakukan kebaikan kepada orang lain, sekecil apapun. Karena
boleh jadi kebaikan kecil yang kita lakukan kepada orang lain , tapi sangat
berarti bagi orang lain. Dan yakinlah, setiap kesulitan dalam hidup akan ada
kemudahan mengikutinya. Meskipun tidak berharap imbalan, tapi begitulah balasan
atas kebaikan di masa lalu yang pernah kamu lakukan.
Cerita inspiratif – Jalan Menuju Kesuksesan
Ada sorang murid yang bertanya
pada gurunya. “Guru, apakah engkau bisa membantuku menunjukkan jalan menuju kesuksesan
?”
Setelah terdiam beberapa saat tanpa
bekata apapun, guru tersebut menunjuk ke sebuah jalan. Bergegaslah murid itu
berlari menyusuri jalan yang tadi sudah ditunjukkan gurunya tanpa pikir panjang
lagi.
Setelah tiba ditempat yang
ditunjukan gurunya, tiba-tiba ia kaget
dan berseru, “Hah! Ini kan jalan buntu!” Benar saja ternyata, di hadapannya ada
sebuah tembok yang tinggi yang menutupi jalan. Ia diam dan kebingungan, sambil
bergumam “apakah saya salah memahami maksud
guru?.”
Akhirnya dengan tepaksa ia kembali
berbalik menemui gurunya, dan bertanya kembali,
“Guru, sekbenarnya manakah jalan yang betul menuju sukses.”
Gurunya tetap saja menunjukan
ke arah yang sama dengan sebelumnya. Muridnya kembali berjalan menuju ke arah yang
sama dengan sebelumnya. Seperti yang terjadi tadi, tetap saja yang ditemukan
murid tadi hanyalah tembok tinggi. Ia mulai merasa kesal dan berpikir, kalau
dirinya sedang dikerjai oleh gurunya. Dengan rasa kesal murid itu pergi kembali
menemui gurunya.
Dengan perasaan kesal dan marah
murid berkata gurunya “Guru, jangan permainkan aku, apa benar engkau menunjukan
jalan yang benar? Aku hanya menemukan jalan buntu. Sudah dua kali aku bertanya
kepadamu untuk ditunjukan jalan menuju sukses, bicaralah guru?
Akhirnya Guru nya pun berbicara,
“Jalan menuju sukses ada dibalik tembok itu” Siapa yang mengatakan bahwa tembok
tujuan akhirnya?
Pesan Moral : Fokus pada tujuan
hidup, jika masih belum tercapai tetaplah berusaha dan berjuang. Jika ada
halangan janganlah fokus pada halangan, karena akan membuat kita berhenti
mencapai tujuan.
Cerita inspiratif – Air Pahit
Diceritakan seorang tua yang
bijak didatangi seorang pemuda yang sedang mengalami masalah dalam hidupnya.
Dia mendatangi orang tua bijak itu untuk mendapatkan nasehat dan solusi agar
bisa menyelesaikan masalah yang dirasakannya sangat berat.
Setelah pemuda itu menyampaikan
secara gamblang seluruh permasalahan yang dihadapinya. Sementara orang tua
bijak hanya mendengarkan dengan penuh perhatian sambil mengangguk-anggukan
kepalanya. Beberapa saat kemudian orang tua itu mengambil sebungkus serbuk dan
menuangkannya kedalam telapak tangan dan menggenggamnya.Lalu memerintahkan
pemuda itu untuk mengambil segelas air.
Pak tua kemudian menaburkan
serbuk dalam genggamannya kedalam gelas lalu diaduknya hingga rata. ”Cobalah
kamu minum ini air ini! katakan bagaimana rasa minumannya?” pak tua bertanya.
Sambil memjamkan mata pemuda
berkata “Pahit sekali…..”
Sambil tersenyum orang tua mengajak
pemuda berjalan menuju sebuah danau di
belakang rumah, dengan berjalan berdampingan, mereka telah sampai di tepi danau
yang luas dan tenang itu.
Setelah itu orang tua itu mulai menaburkan segenggam serbuk
pahit tadi ke dalam danau itu dan mulai mengaduknya, “Kamu ambillah segelas air
danau itu dan minumlah”
Pemuda itu mulai meminumnya
hingga habis, kemudian orang tua itu kembali bertanya,
“Bagaimana rasanya hai anak
muda…?”
Dengan wajah sumringah pemuda
itu berkata “segar sekali.....”
” Apakah kamu merasa air danau
itu pahit?” Tanya orang tua itu
” Tidak sama sekali….” pemuda
itu menjawab.
Sambil tertawa orang tua bijak
itu berkata
“Anak muda… Dengarkanlah baik-baik
apa yang aku sampaikan, pengalaman pahit kehidupan itu layaknya serbuk pahit yang
tadi aku masukan kedalam air. Tingkat kepahitan yang kamu rasakan tergantung
dari wadah airnya.
Ketika kita merasakan pahitnya
kehidupan seperti kegagalan, kesedihan, masalah apapaun yang membuat hidupmu
susah kamu bisa melakukan satu hal yaitu, perluas dan perbesar kapasitas hati
kamu untuk menampung semua kepahitan dalam hidup. Karena kepahitan hidup akan
selalu menghampiri dan tidak akan bisa kita hindari. Ibaratkanlah hatimu adalah
wadah itu.
Jangan pernah engkau jadikan
hatimu seperti gelas itu, tapi jadikanlah hatimu seluas danau, dan jadikanlah
hatimu untuk bisa merubah setiap kepahitan hidup menjadi suatu kesegaran dan
kedamaian dalam hidup.
Cerita inspiratif – Seekor Kura-Kura
Diceritakan ada seorang nenek
dan cucunya yang menemukan seekor kura-kura, saat mereka sedang bejalan-jalan
dipinggiran sebuah desa. Karena rasa penasaran anak itu mendekati kura-kura
tersebut dan memegang tempurungnya. Seketika kura-kura itu memasukan kaki-kai
dan kepalanya masuk kedalam tempurung.
Si anak dengan rasa penasaran
mencoba mencoba membuka tempurung kura-kura itu menggunakan kedua tangannya. “Jika
caranya begitu kamu tidak akan bisa membukanya Nak!” Neneknya berkata. “Kemari
akau akan mengajari kamu caranya”
Akhirnya kura-kura yang mereka
temukan itu dibawa pulang oleh si Nenek dan cucunya. Setelah sampai dirumah, Sang
nenek mulai menunjukan caranya sesuai janjinya kepada cucunya.
Kura-kura itu diambilnya dan
diletakan dekat perapian. Tidak perlu lama, seketika itu kura-kura mulai mengeluarkan
kepalanya dan kaki-kainya dengan pelan-pelan. Kura-kura itu mulai berjalan
menghampiri si anak.
Nenek itu kembali berkata
kepada cucunya “Nak, engkau jangan pernah memaksa orang lain dalam segala hal!,
Berilah waktu, keramahan, kesabaran dan kehangatan dalam mempelakukan orang
lain maka ia akan luluh hatinya.”
Pesan moral: Jika diri kamu
merasa mulai dijauhi oleh orang lain, misanya dijauhi pasanganmu,
teman-temanmu, dll ingat nasehat diatas untuk memberi waktu, keramahan,
kesabaran dan kehangatan dalam mempelakukan mereka.
![]() |
Cerita dongeng |
Cerita inspiratif – Rusa Yang Tahu Balas Budi
Didalam sebuah hutan ada sebuah rumah kecil disamping anak sungai yang airnya bening dan dikelilingi pepohonan nan sejuk dan indah. Suasan
teas sangat damai dan tentram. Saat itu hari cerah
dan matahari bersinar dengan terangnya dan terlihat awan-awan biru.
Dipekarangan rumah ada seorang
anak kecil yang sedang bermain, namun tiba-tiba datanglah seekor rusa yang berlari
masuk kedalam pekarangan rumah. Tiba-tiba rusa itumenggeakkan tanduknya dan
mengaitkan kebaju si anak, sehingga sia anak sangat ketakutan dan mulai
berteriak dan menangis. Bergegas Ibunya menghampiri anaknya dengan setengah
berlari, dari dalam rumah. Ibunya melihat rusa itu belari cepat menuju ke arah
gunung yang berada di samping rumah dan membawa pergi anaknya.
Si Ibu berteriak dan mengejar
rusa itu. Ia terus berlari mengejar rusa itu, hingga setelah beberapa saat, Ibu
menemukan anaknya tengah duduk disebuah lapangan rumput dan dalam keadaan baik-baik
saja. Ketika si anak melihat ibunya datang, ia telihat sangat bahagia dan
menjulurkan tangannya meminta digendong Ibunya. Si Ibu mengangis bahagia karena
mendapati anaknya selamat
Dengan bergegas Ibu menggendong
anaknya kembali kerumah mereka. Ketika tiba di rumah Ibu dan anaknya sangat
kaget dan takut luar biasa, ternyata rumah mereka sudah rata dengan tanah
ditimpa sebuah pohon besar yang tumbuh dibelakang rumah itu. Rupanya pohon itu
tumbang saat si Ibu tengah berlari mengejar rusa tadi.
Seluruh rumah dalam kondisi hancur
tak bersisa, tidak dapat diabayangkan apa yang terjadi jika Ibu dan anak itu
masih berada dirumah saat pohon tumbang. Semua Ayam dan anjing peliharaan mereka mati.
Setelah mereka duduk terpaku
menatap rumah mereka yang telah hancur, si Ibu ingat akan sebuah kejadian
setahun yang lalu, pada saat itu ada seekor rusa yang tiba-tiba masuk kedalam
rumah, rupanya rusa itu melarikan diri dari kejaran pemburu liar.
Saat itu ia merasa iba melihat
rusa ketakutan, ia lalu menyembunyikan rusa itu dengan cara menutupi rusa itu
dengan beberapa selimut. Saat para pemburu tiba dirumah si Ibu, ia mengira rusa
melarikan diri melalui pintu belakang rumah. Saat itu juga pemburu itu
meninggalkan rumah dan kembali kedalam hutan.
Setelah beberapa lama dan
memastikan pemburu sudah tidak ada, si Ibu mulai membuka selimut yang tadi
digunakan untuk menutupi rusa tersebut.
Rusa setelah mengetahui dirinya aman, ia mulai pergi menuju hutan.
Saat keluar dari rumah dan
mulai meninggalkan rumah, rusa itu selalu menoleh kebelakang seakan-akan enggan
pergi. Rupanya Rusa tersebut mengerti bahwa ia telah diselamatkan.
Mengingat kejadian itu si Ibu
yakin, bahwa rusa itu masih mengingat kebaikannya menyelamatkan rusa setahun
yang lalu. Entah bagaimana rupanya Rusa itu mengetahui melalui instingnya bahwa
pohon besar, akan tumbang dan menimpa rumah, ia datang hendak menyelamatkan
mereka.
Ibu itu lalu bergumam setelah
mengingat kejadian tersebut, “Rupanya kebaikan kita untuk menyelamatkan sesama
makhluk hidup itu sama juga menyelamatkan diri sendiri”.
Cerita Inspiratif – Lima Menit Lagi
Ada seorang nenek yang duduk bersebelahan
dengan seorang pria disebuah taman. Rupanya mereka sedang mengawasi anak dan
cucu mereka masing-masing.
Si nenek memulai pembicaraan “Lihatlah
cucuku itu yang memakai baju kuning yang sedang bermain ayunan, itu adalah
cucuku”.
Pria disampingnya menjawab “cantik
sekali cucu engkau nenek! Kalau anakku itu, anak laki-laki yang sedang bermain
pasir memakai jaket warna coklat” ujar pria itu.
Sambil memegang jam tangannya,
pria itu memanggil anaknya dan mengajaknya untuk pulang.
“Ayah, lima menit lagi ya. Aku masih
ingin bermain,” si anak berkata sambil memelas.
“Baiklah, lima menit lagi ya” si
ayah menjawabnya.
Anaknya kembali bermain pasir
dengan wajah gembira. Setelah lima menit berlalu kemudian, pria itu mulai berdiri
dan kembali memanggil anaknya, “Nak, pulang yuk, sudah lima menit ini”
Si anak rupanya masih belum
puas bermain dan kembali memohon, “ah Ayah, tolong lima menit lagi ya. lima
menit saja boleh ya?”
Pria itu hanya menggangguk dan
kembali duduk disamping nenek tadi.
“kamu rupanya seorang ayah yang
cukup sabar ya,” si nenek berkata.
Pria itupun menoleh dan terseyum
kecil, kemudian mulai bercerita “Anak sulung saya mengalami kecelakaan dan
tewas oleh karena ada sopir yang mengemudi ugal-ugalan kehilangan kendali dan
menabrak anaknya saat sedang bermain di taman ini.”
“Aku sangat menyesal tidak
pernah memiliki cukup waktu menemaninya bermain hingga puas. Karenanya sejak
saat itu, saya berjanji akan memberikan waktuku yang lebih banyak untuk anakku
meskipun hanya meminta tambahan waktu untuk bermain lima menit saja.”
“Boleh jadi anaku yang meminta
tambahan waktu bermain, namun sebenarnya akulah yang mendapatkan tambahan waktu
untuk bisa menemaninya bermain, bersamanya menghabiskan waktu dan melihatnya
bergembira.”
Pesan moral: Hidup bukan
berlomba mengejar sesuatu. Hidup mengenai bagaimana kita memberikan proritas
pada apa-apa yang paling penting dalam hidup ini. Prioritas yang utama yang kita
miliki ssekarang. Yaitu menyediakan waktu lebih banyak untuk orang-orang yang
kita sayangi, pasangan, orang tua, anak, keluarga, teman, dll. Maka kita tidak
akan penah menyesal selamanya.
Cerita inspiratif – Cintai Semua Nyawa
Diceritakan ada seorang suami
bernama Fan memiliki istri yang menderita sakit TBC menahun yang cukup parah
dia dirawat oleh seorang suami yang baik, penyayang dan penyabar. Suatu hari
suaminya bertanya kepada istrinya “Apakah kamu merasa lebih baik hari ini?”.
Ia tahu penyakit TBC yang diderita
istrinya, merupakan penyakit yang tidak mudah untuk disembuhkan, namun dengan
penuh kerelaan hati dan kesabaran suaminya terus menjaganya. Istrinya menjawab “Terima….kasih..suamiku, atas…perhatianmu”
walaupun dengan wajah pucat dan meringis kesakitan.
Suatu ketika Fan mengunjungi
Tabib terbaik untuk mengobati istrinya. Setelah istrinya di periksa oleh Tabib,
ia pun menunggu apa yang akan di sampaikan Tabib. Akhirnya Tabib pun berkata “Ada
satu cara pengobatan, untuk penyakit parah yang diderita istrimu. Yaitu kamu
harus menyediakan seratus kepala burung pipit, dan menjadikannya obat sesuai
resep sebagai berikut, yaitu pada hari ke-3 dan ke-7 makanlah otak burung pipit
tersebut. Resep peengobatan ini adalah resep ampuh yang sudah turun-temurun
dari nenek moyang, dan tidak pernah gagal sekalipun. Tetapi ingat, wajib 100
ekor burung tidak boleh kurang atau lebih”
Fan sangat ingin ingin istrinya
bisa sehat seperti sediakala, dengan penuh semangat dia pergi ke pasar burung
dan membeli langsung seratus ekor burung pipit. Dibawanya 100 ekor Burung
pipit, dalam sebuah keranjang besar. Mereka bersuara karena berdesak-desakan
tidak mampu bergeak leuasa apalagi tebang dalam keranjang yang sempit itu.
Sepertinya burung – burung itu tahu jika mereka akan dibunuh oleh pemilik
barunya
Ketika sudah tiba dirumah sang
istri betanya “Apa yang akan kamu lakukan pada semua burung-burung itu?””
Nyonya Fan bertanya.
“Aku akan mengikuti apa yang
Tabib itu sarankan, aku menjadikan otak burung itu sebagai obat untukmu! Jangan
kamu kuatir kamu pasti akan akan sembuh jika minum obat ini” suaminya penuh
semangat menjawab.
“Tidak, tolong engkau jangan
lakukan itu suamiku!” Sambil duduk disamping ranjangnya Nyonya Fan menjawab. “Kita
ini jangan pernah mengambil seratus nyawa makhluk hanya untuk menyelamatkan
satu nyawa! Saya merasa lebih baik mati saja daripada harus membiarkanmu
membunuh semua burung–burung pipit yang tidak bersalah itu hanya untuk
menyembuhkanku!”
Mendengar istrinya bekata
seperti itu Fan menjadi sedih dan bingung tidak tahu lagi apa yang mesti dilakukannya,
disatu sisi dia ingin istrinya sembuh, tapi disisi lain dia tidak mau
mengecewakan membantah permintaan istrinya.
Istrinya kembali berkata “Suamiku
Jika engkau sangat mencintaiku, lakukanlah apa yang aku minta. Lepaskan seluruh
burung itu, biarkan mereka semua hidup bebas. Jikapun aku harus mati, maka aku
akan mati dengan perasaan senang dan bahagia jika engkau melakukannya, saya
tidak akan menuntut apa-apa lagi darimu”
Akhirnya demi menyenangkan hati
istrinya Fan membawa keanjang burung itu menuju ke hutan terdekat untuk
melepaskan semua burung-burung yang sudah dibelinya.
Fan melepaskan semua
burung-burung itu, namun setelah semua burung itu dilepaskannya, kini hatinya
merasa tenang tidak seperti sebelumnya yang masih merasa bingung dan sedih.
Mungkin perasaan itu timbul karena dia senang memperhatikan betapa
burung-burung itu bahagia karena sudah bebas.
Setelah peristiwa dilepasnya
semua burung itu, beberapa hari setelahnya Istri Fan secara mengejuntukan dapat
bediri dan beranjak dari tempat tidurnya lagi, padahal sebelumnya untuk bisa
bangun dia harus minum obat, itupun kadang bisa bediri kadang tidak bisa,
tergantung kondisi tubuhnya.
Semua teman, keluarga dan saudaranya
berdatangan menjenguknya untuk menyemangatinya, mereka melihat tanda-tanda kesembuhan
padanya. Semuanya merasa sangat bahagia.
Hingga setahun berikutnya,
keluarga Fan dikaruniai seorang bayi laki-laki yang lucu, gemuk dan sehat sehat,
uniknya ditangan bayi ada tanda lahir berbentuk mirip bentuk burung pipit,
mungkim itu pertanda dari Tuhan akan kebaikan dan kebijaksanaan Fan dan
istrinya, bahwa hari ini aku balas kebaikan kalian karena telah menyayangi
makhluk ku.
(Sumbe cerita dari buku
“Mencintai Kehidupan”)
Cerita inspiratif – Cincin Ajaib
Diceritakan ada Bapak yang
sudah tua memiliki 3 orang putra. Bapak ini memiliki sebuah cincin yang dia
anggap ajaib karena dia merasa sejak memiliki cincin ajaib ini, dia merasa jadi
lebih beruntung dan sukes.
Dia memiliki niat untuk
mewariskan cinci tersebut kepada anaknya, karena dia meiliki 2 orang anak dia
menjadi bingung bagaimana cara agar dia tidak membuat 2 orang anaknya menjadi
iri dengan yang lain. Akhirnya dia memutuskan untuk membuat 2 cincin lagi yang
mirip dengan cincin ajaibnya.
Setelah ketiga cincin
dipegangnya dia kemudian memanggil ketiga anaknya. Kemudian dia berkata, “Anak-anakku,
cincin-cincin ini sama ajaibnya, cincin yang membawa kesuksesan dan
keberuntungan bagi siapa yang memakainya”.
Setela Bapak mereka meninggal
akhirnya ketiga anaknya mulai menyadari bahwa hanya satu cincin yang
benar-benar asli milik Bapaknya dan mereka percayai cincin tersebut ajaib.
Akhirya ketiga anak itu
memutuskan untuk meminta seorang Hakin yang mereka percayai sebagai orang yang
bijaksana untuk memutuskan mana sebenarnya cincin yang ajaib milik Bapak mereka
yang asli dan membuktikannya serta meminta untuk diberikan jalan keluar yang
terbaik untuk mereka bertiga.
Sang Hakim tertegun dan
berpikir keras, setelah beberapa lama terdiam hakim bijaksana itu kemudian berkata:
“Aku hanya tahu satu cara untuk memastikan mana sebenarnya cincin yang asli
milik Bapak kalian, gunakanlah cincin yang sudah diberikan Bapak kalian.
Kemudian butktikan keajaiban cincin itu dengan cari kalian masing-masing harus
berkerja dengan rajin dan tekun hingga ada salah seorang dari kalian berhasil
dan sukses.”
Karena ketiganya sangat ingin
dapat membuktikan keajaiban cincin yang dipakai masing-masing itu dan
benar-benar adalah cincin yang asli, akhirnya ketiganya bertekad untuk
membuktikan cincin merekalah yang asli & ajaib
.
Mereka bekerja keras dengan
tekun berusaha untuk membuktikan pada
dirinya sendiri bahwa keberhasilan & keberuntungan dikarenakan cincin ajaib
asli.
Tahun demi tahun telah berlalu,
akhirnya ketiga anak itu telah menjadi sukes. Ketiganya mulai menyadari dan
paham jika kesuksesan mereka dan keberuntungan yang sudah mereka capai adalah
bukan karena cincin ajaib pemberian Bapaknya. Tapi dikarenakan atas usaha mereka
masing-masing.
Pesan moral: Kesuksesan bukan
karena segala hal diluar diri kita, seperti orang lain atau karena benda
seperti cincin, pakaian, dll. Tapi kesuksesan dan keberhasilan ditentukan kerja
keras, bersyukur dan berdoa.
Cerita inspiratif – Raja dan Laba-Laba
Pada zaman dahulu Diceritakan ada
seorang raja di negeri Skotlandia. Raja tersebut bernama Bruce. Saat itu Negeri
Skotlandia di jajah oleh Inggris. Raja Bruce sudah enam kali melakukan
pertempuran besama pasukannya untuk melawan penjajah Inggris. Dari enam kali
pertempuran 6 kali pula Raja Bruce dan pasukannya dikalahkan Inggris.
Untuk menyelamatkan diri dan
pasukannya, Raja Bruce besembunyi didalam hutan. Raja Bruce sendiri dia
besembunyi didalam sebuah gubuk kecil yang sudah tua dan rusak didalam hutan. Saat itu sedang hujan deras, Raja Bruce
sendirian dalam gubuk dan terbangunkan dari tidurnya karena atap guk yang bocor
mengenai wajahnya.
Sejenak dia terbangun dan
menatap bagian atap yang bocor. Untuk beberapa lama dia merenungi nasib dirinya
dan pasukannya yang selalu dikalahkan pasukan Inggris dalam 6 kali pertempuran.
Padahal dia sudah berusaha dengan segala daya dan upaya untuk mengalahkan
Inggris. Dia sempat beniat untuk mengakhiri perjuangannya dan menyerah.
Tiba-tiba pandangan kosongnya
teralihkan oleh seekor laba-laba yang sedang membangun sarang diatas balok
kayu. Raja Bruce terus melihat usaha yang dilakukan seekor lebah merajut
sarangnya.
Hingga suatu momen dimana
laba-laba gagal menyambung ujung benang ke balok kayu, tergantung si laba-laba
dan kembali mencoba menyambungkannya, tetapi terjatuh lagi, berulang kali si
laba-laba terjatuh menggantung tapi ia terus mencoba lagi, Raja Bruce
menghitung sudah 6 kali laba-laba terjatuh menggantung.
Raja Bruce bergumam “Sungguh
kasihan makhluk kecil ini. Seharusnya kau menyerah saja!”
Tidak disangka oleh Raja Bruce,
meski sudah 6 kali gagal mengaitkan ujung benang untuk sarangnya ke balok, tapi
tidak membuat laba-laba itu putus asa. Tetapi tetap berusaha dan mencoba untuk
yang ke tujuh kalinya, dan ternyata
diluar dugaan Raja Bruce, ternyata si laba-laba berhasil.
Melihat kejadian ini Raja Bruce
menjadi lupa pada apa yang sudah dialaminya selama ini. Seakan-akan apa yang
ditunjukan laba-laba itu sebagai sebuah petunjuk bagi dirinya untuk melanjutkan
pertempuran. Dengan menarik nafas panjang Raja Bruce dengan lantang berteriak
“Saya akan bertempur untuk yang ke 7 kali atau seterusnya hingga saya menang
atau mati.”
Raja Bruce akhirnya berhasil
mengalahkan Bangsa Inggris dan mengusirnya dari Negeri Skotlandia.
![]() |
Cerita fiksi |
Cerita inspiratif Terbaru – Cangkir Yang Indah
Ada sepasang kakek dan nenek sedang
berbelanja di toko oleh-oleh, akesoris dan mainan, rupanya mereka sedang
berbelanja oleh-oleh untuk dijadikan hadiah untuk cucu-cucu mereka. Setelah
bebeapa lama mencari dan memilih akhirnya mereka tertarik dengan sebuah cangkir
yang indah.
Si Nenek berkata “Lihat cangkir
itu” sambil menengok ke Kakek yang berada disampingnya. Si Kakek pun melihatnya
dan bekata “Ini adalah cangkir paling indah yang pernah kulihat”.
Kemudian mereka coba lebih
mendekat untuk melihat cangkir lebih jelas. Saat mereka tepat didepan cangkir
itu, tanpa diduga cangkir itu berbicara,
“Terima kasih sudah memujiku, sebenarnya dulunya aku sangat buruk. Sebelum
menjadi cangkir, aku hanyalah tanah liat yang tidak berguna. Namun karena
seorang pengrajin mengambilku dan kemudian dengan tangan kotornya melemparkanku
diatas meja berputar.”
“Aku diputar-putar, dipukul, ditekan, terus
begitu berulang-ulang”. Meskipun aku meminta berhenti, tapi pengrajin itu tidak
menghiraukan teriakanku. Hingga akhirnya aku dimasukkan ke dalam perapian dan
dibakar berjam-jam.”
“Panas! Panas! Aku berteriak keras.
Cukup! Cukup!” Aku terus berteriak. Tapi orang ini sama sekali tidak peduli
seakan-akan tidak mendengarkanku!”
Setelah seharian dibakar
diperapian, ia mengangkatku dan memindahkanku lalu aku dibiarkan begitu saja sampai
dingin. Aku merasa lega dan berpikir penderitaanku sudah berakhir. Tapi, dugaanku
salah, pengrajin itu menyerahkanku kepada seorang wanita yang mulai mewarnai aku.
Pedih dan mual aku dibuatnya karena aroma cat. “Stop! Stop! Kembali aku
berteriak.”
Ternyata sama saja wanita
inipun tidak memperdulikanku. Kemudian aku diseahkan kepada pengrajin lagi,
kembali aku dimasukan kedalam perapian untuk dibakar lagi, tapi kali ini kau
merasa lebih panas dibandingkan dengan sebelumnya.
“Tolong! Hentikan penyiksaan
ini”, aku menangis dengan sangat kuat. Tapi tidak ada satu orangpun yang peduli.
Aku terus dibakar.
Setelah aku dibakar aku
kemudian dipindahkan dan dibiarkan kembali hingga dingin. Setelah benar-benar
dingin, aku diangkat dan dipindahkan kedalam sebuah lemari kaca didalamnya ada
sebuah cermin.
Dari kaca terkejut aku melihat
diriku yang baru. Sungguh berubah aku yang tadinya buruk hanya berupa seonngok
tanah yang hitam tak berbentuk. Kini menjadi sebuah cangkir yang begitu indah,
bening mengkilat dan berwarna-warni. Akupun seakan-akan meulupakan seluruh
kesakitan dan penderitaan sebelumnya setelah dipukul, dibanting dan dibakar.
Pesan moral: Apa yang tejadi
pada diri kita dalam hidup ini, diibaratkan Tuhan sedang membentuk diri kita.
Tuhan sedang membentuk kita menjadi sesorang yang lebih baik, selama hidup didunia
ini. Memang sungguh tidak mudah, ada rasa sakit dan penuh penderitaan. Tetapi
inilah cara Tuhan agar kita menjadi makhluk dengan kepribadian yang indah yang memancarkan
kemuliaan-Nya.
Anggaplah penderitaan demi
penderitaan yang sedang dialami sebagai proses kita menjadi pribadi yang terbaik
dan menghasilkan kekuatan baru. Biarkanlah kesabaran dan ketekunan itu menjadikan
kamu yang baru yang merupakan versi terbaik dari diri kamu.
Proses memang sungguh menyakitkan.
Tapi, percayalah, semua penderitaan itu akan kamu lupakan setelah mengetahui
kamu menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
Cerita inspiratif – Bangun, Bergeraklah dan Menang
Suara letusan pistol, menandai
sebuah pertandingan dimulai. Hari ini
pertandingan lari rintangan, dimana para kelinci memperebutkan Piala berupa
wortel raksasa dan terlezat di negeri kelinci.
Little rabit ikut serta dalam
pertandingan. Dia terlihat berlari dengan penuh semangat. Sesekali dia menengok
ke arah penonton. Dia kagum dengan banyaknya penonton yang menyaksikan. Penonton
ada yang memberikan semangat, ada yang mengejek, dan berusaha menjatuhkan
semangat. Dalam hati little rabbit berkata ”Aku pasti menang”.
Tapi tiba-tiba little rabbit
terjatuh: “Gubrakk..… apa ini ?” Oh..ternyata dia jatuh kedalam lubang jebakan
yang cukup dalam. Tiba-tiba ada suara terdengar “Ayo, bangunlah kamu harus
berlari” “ little rabbit berkata “Suara apa itu ?” ternyata itu adalah suara dari
sahabatnya.” Terima, aku akan berlari lagi” . Diapun mulai bangun, dan kembali berlari.
Setelah beberapa lama,
gubrak.., dia jatuh lagi ke lubang lain yang ternyata lebih dalam dari yang sebelumnya.
Dilihatnya peserta-peserta lomba yang lain telah meninggalkannya cukup jauh. “Apakah
aku akan berhasil menyelesaikan pertandingan dan menang? Apakah semuanya akan sia-sia
jika diteruskan?” “Ayo.. little rabbit, jangan menyeah dan berhenti karena
lubang jebakan ini. Kamu harus menang !” Dia pun bangkit lagi dan kembali meneruskan
perlombaan.
Tapi dia jatuh lagi untuk
ketiga kalinya, dan saat ini, dia benar-benar merasa putus asa. Di mendengar
penonton mulai mentertawakan dia. “Hah.ha..ha... dasar kelinci bodoh !” mereka
berteriak. Dia akhirnya menangis dan menyalahkan dirinya sendiri, ”Tidak..aku
tidak bisa lagi..aku telah kalah....oh mana sahabatku, apakah dia telah pergi
meninggalkan aku, karena kebodohanku ?”.
Tiba-tiba, “little rabbit, aku
masih di sini jagan kuatir!!. Ayolah cepat kamu bangun lagi, aku sudah menunggu
memberimu selamat atas kemenanganmu. Kamu harus menang. Bangkitlah, dan terus
maju, menanglah. Jangan biarkan kamu
tejebak lagi oleh rintangan jalan berlubang ini. Semua rintangan jebakan ini harus
kamu lewati”
“Ya…kamu benar sobat. Inilah
perlombaan. Masalah bukan pada lubang jebakan sebagai rintangan, tapi masalah
utamanya ada pada diriku sendiri. Aku harus melaluinya. Terima kasih sobat.”
Sekarang little rabbit
melangkah dengan sangat berhati-hati. Dan dia terus berlari sangat cepat sambil
tetap waspada dengan jebakan dan rintangan lubang-lubang dijalan. Dia berlari…
dan terus berlari.. begitu fokus dia pada tujuan, akhirnya dia mampu melewati peserta
yang lainnya satu demi satu ..dan.. akhirnya.. dia pun berhasil sampai digaris
finsih dan memenangkan pertandingan.
Sambil mengangkat piala wortel raksasa,
dia berkata : “Hidup bagaikan sebuah
perlombaan, banyak sekali jebakan di dalamnya. Namun di saat kau jatuh, tak
perduli sudah berapa kali kamu terjatuh, Kamu harus bisa terus bangkit, dan
terus berlari, dan menangkan perlombaanmu.”
Cerita inspiratif – Anak Penjual Bunga
Di sebuah Mall tampak seorang
anak kecil menawarkan bunga mawar kepada setiap orang yang lewat. Anak itu sudah
biasa berjualan di tempat itu dari sejak siang hingga petang.
Suatu ketika saat aku melewati Mall,
anak kecil Penjual bunga itu mendekatiku dan menawarkan bunganya ‘bunga mawar,
Om? untuk istri atau pacar Om, murah Om lima ribu saja.’ anak menawarkan dengan
ramah. Aku menolak dengan halus tawarannya karena sedang tergesa-gesa. Kulihat keranjangnya
masih cukup banyak tersisa bunga ada sekitar dua puluh tangkai bunga mawar.
Pada sore hari aku pun melintas Mall itu lagi dan masih kulihat si anak kecil menawarkan bunganya kepada setiap orang yang lewat. Ia pun kembali menawarkan bunganya lagi kepadaku, sepertinya dia lupa pernah menawarkan bunga kepadaku. Kulihat bunga mawarnya tersisa 15 tangkai bunga mawar.
Sebenarnya aku meraesa iba kepadanya,
masih kecil tapi harus mencari nafkah berjualan dari siang hingga malam. Tapi
karena aku masih sibuk dengan urusan yang banyak dan memang sebenarnya tidak
membutuhkan bunga, jadi aku tetap menolak dengan halus lalu kuberikan anak itu
selembar uang 10 ribu.
Tanpa kuduga setelah anak itu menerima
uangku, ia lalu memberikannya pada seorang pengemis di dekatnya. Aku bertanya kepadanya,
‘Kenapa uangnya dikasihkan ke pengemis? Anak itu menjawab dengan mantap, ‘Saya
ke sini karena disuruh ibuku untuk berjualan, bukan untuk meminta-minta. Kalau
yang berniat minta-minta pengemis itu Om, Om salah kasih.’
Cerita inspiratif Pendek – Batu Besar
Diceritakan pada zaman dulu,
ada Raja yang senang berkeliling ke seluruh penjuru wilayah kerajaannya untuk mengamati
rakyatnya. Pada suatu hari, ia memutuskan untuk menempatkan batu besar disebuah
persimpangan jalan kemudian bersembunyi
di dalam semak-semak untuk mengamati.
Setelah beberapa saat munculah dua
orang pedagang dengan mengendarai kereta kuda. Melihat ada batu besar menghalangi
jalan yang akan dilewati, mereka kesal dan mengumpat dan memutuskan untuk
kembali untuk mencari jalan lain. ‘Gimana ini raja? Ada batu besar menghalangi
jalan malah dibiarkan saja’ salah satu pedagang berkata dengan kesal.
Tak lama berselang setelah
pedagang yang pertama lewat, muncul seorang petani memikul sayur mayur hasil
panen. Ketika melihat batu besar menghalangi jalan, ia memutuskan untuk menaruh
sayurannya dan mulai mencoba memindahkan
batu itu dengan mendorongnya.
Setelah dicoba akhirnya dengan
digeser sedikit demi sedikit, batu besar itu bisa dipindahkan dari jalan.
Petani itu kemudian kembali melanjutkan perjalannya dengan memikul sayurannya.
Ketika sampai dirumah ia
mendapati ada sekantung koin emas dan sebuah catatan dari Raja, ‘Kuberikan emas ini
sebagai imbalan karena sudah memindahkan batu besar.’
Cerita Inspiratif – Buah Pisang Yang Hilang
Pada suatu hari buah pisang yang
siap panen di kebun kami hilang dicuri. Yang tersisa hanyalah bekas-bekas
berupa cacahan yang berserakan disekitar pohon pisang. Yang mebuat kami kesal
setelah milik kami dicuri, kebun kami dibiarkan kotor dengan sampai seakan akan disengaja untuk mengejek kami sebagai
pemiliki kebun. Ketika kami membesihkan kebun perasaan kami begitu kesal
bercampur sedih.
Apa yang membuat kami begitu
sedih, adalah karena selama ini yang menjaga dan merawat kebun adalah Bapak
kami. Meskipun kebun kecil tidak seberapa tapi kami senang meilhat Bapak begitu
antusias ketika merawat kebun.
Hal itu terlihat ketika Bapak
selalu mengabari kami perkembangan pohon pisang yang dirawatnya, mulai dari
menanam bibitnya, tumbuh mulai besar, berbunga dan mulai keluar bonggol
jantungnya. Saat-saat itu jelas membahagiakan hatinya.
Kami bisa melihat dari
ekpresinya setiap memberikan kabar setiap detail yang terjadi dikebun yang
dirawatnya. Bapak bilang ”Pisang di kebun sudah mulai ada hasilnya”.
Setiap kami berbincang dengan
Bapak tak lepas dari membicarakan pohon pisang dan segala hal yang tejadi di
kebun. Bapak berkata kepadaku ”Pohon pisang sudah ada buahnya Nak, sekali-kali
kamu harus mampi kekbun dan melihatnya sendiri” Bapak berkata.
Saya hanya bisa mengiyakan dan ikut
bergembira saja menanggapi pembicaraan dengan Bapak. Mungkin karena aku telalu
fokus dan sibuk dengan pekerjaan yang belum selesai dan rencana-rencana yang belum
terselesaikan. Sebenarnya membcarakan kebun bukan minat saya, tapi karena Bapak
yang memulai saya harus terlihat antusias dengan niat ingin menyenangkan hati
Bapak.
Setiap hari topik pisang selalu
jadi pembicaraan utama Bapak. Hingga seuatu hari bia memberitahuku bahwa
pisangnya sudah cukup besar dan sebentar lagi siap dipanen. Bapak mengajakku
untk melihat langsung kekebun jika libur.
Demi menyenangkan hati Bapak
dan juga karena rasa penasaran. Akhirnya saya memutuskan untuk datang kekebun,
untung jaraknya dekat dengan rumah. Saya putuskan untuk mengajak istri dan
anak-anak. Ramai-ramai kami bergegas menuju kebun.
Apa daya harapan melihat pohon
pisang yang siap panen, sirna karena dicuri. Kami lihat Bapak sangat sedih dan
kecewa. Saya sangat mengerti kekecewaan Bapak, karena aku melihat sendiri
perjuangan dan pengorbanan Bapak merawat pohon pisang.
Kami hanya mencoba mengambil
hikmah dan mencoba menyemangati satu sama lain. Pelajaran dari keadaan nyata
sering kita jumpai, hanya karena takut dicuri, ada pagar-pagar yang dibiarkan
kosong, padahal ia bisa bermanfaat jika dirembeti tanaman anggur. Karena
khawatir dengan pencuri, ada orang yang memutuskan untuk menebang pohon buah
miliknya, karena kecewa pohonnya selalu dicuri atau dirusak.
Mereka seakan-akan berkata
daripada tidak menghasilkan sama sekali dan dicuri orang lebih bak tidak usaha
menanam. Dari pada kita akhirnya merasa kecewa, lebih baik semua tidak merasakan
hasilnya, baik pemilik atau pencurinya. Begitulah efek dari dendam yang
diakibatkan oleh kekecewaan ini, sehingga seseorang memutuskan untuk tidak
menanam sama sekali, dan paling parahnya; lebih baik sama-sama tidak makan!
Saya dan Bapak saya sepakat
untuk saling menyemangati, ayo kita tanam lagi pohon pisangnya, meskipun nanti
pada akhirnya ada kemungkinan untuk dicuri lagi. Karena menurut kami, jika
seseorang tidak mau membangun sesuatu cuma karena takut menjadi rusak, tidak
mau mandi karena takut kotor kembali , tidak makan lagi karena pasti akan lapar
lagi, maka kehidupan akan mati.
Maka kejadian hilangnya pisang dikebun
ini justru membuat kami tambah bersemangat. Hal yang diluar dugaan bahwa ulah
seorang pencuri malah membuat kami semakin bersemangat seperti ini!
Cerita inspiratif – Dua Ekor Singa
Di sebuah danau tepat
ditengahnya tedapat sebuah perahu dengan dua orang diatasnya sedang memancing
disore hari. Mereka bedua adalah seorang ayah dan anaknya yang sedang
menghabiskan waktu bersama.
Mereka tampak sibuk mengatur
umpan dan melempar jorannya. Air tampak begitu tenang dengan riak-riak kecil
menuju tepian. Tampak sekumpulan angsa yang berenang. Terdengar sebuah
percakapan antar ayah dan anak.
“Ayah.”
“Ya.. Nak...” Ayah menjawab sambil
memperhatikan ujung kailnya. “Beberapa malam terakhir, aku bermimpi ada dua
ekor singa yang sedang berkelahi didalam
hatiku. Gigi-gigi nya sangat besar runcing dan tajam. Masing-masing singa
saling sibuk mencakar dan mengaum. Mereka tampak ingin saling mengalahkan dan
membunuh.”
Setelah terdiam bebeapa saat anak
muda ini melanjutkan ceritanya. “Singa
yang pertama, terlihat tenang dan jinak. Gerakannya perlahan namun waspada.
Badannya kokoh dan bulunya rapih dan bersih. Meskipun suaranya keras, tapi menenangkan
dan tidak membuatku takut.”
“Tapi, singa yang menjadi
lawannya tampak kotor, bulu-bulunya semrawut, bergerak liar tak teduga dan
terlihat sangat ganas. Dan suaranya terdengar parau dan menakutkan.”
“Ayah, aku bingung, apakah makna
dari mimpi ini. Apakah singa-singa itu mewakili sifat-sifat dalam diriku apakah
itu baik dan buruk? Jika memang betul, singa yang manakah yang akan menang
dalam pertarungan itu?”
Melihat anaknya yang kebingungan,
sang Ayah bangkit dan sambil memagang pundak anaknya ia mulai bericara lagi, “Pastilah
pemenangnya yaitu singa yang sering kamu
berikan makan.”
Demikianlah hakikatnya diri
kita itu, diibaratkan memiliki dua ekor “singa” yang selalu berusaha untuk
saling bersaing untuk saling menjatuhkan. Mereka ingin menjadi pemimpin bagi
yang lainnya. Pertarungan antara mereka kedua singa, tidak akan pernah selesai,
karena kedaunya secara silih berganti menjadi pemenang dalam setiap petarungan
yang tejadi.
Kalah-menang dalam pertarungan
itu hal yang lumrah dan silih berganti. Sebab kedua sifat baik-buruk ini
terlihat sama kuatnya.
Tapi, siapakah pemenangnya saat
ini dalam diri? Singa yang bersih dan kokoh, ataukah singa yang kotor dan
menakutkan? Sebenarnya singa seperti apa yang menguasai dirimu, singa yang tekun,
optimis, pantang menyerah, sabar, rendah hati dan toleran, ataukah yang
pemalas, pesimis, mudah menyeah, sombong dan dengki?
Sebenarnya diri sendirilah yang
menentukan pemenang antara kedua singa itu. Jika kita sendiri memberi “makan”
pada singa yang bersih kokoh tadi, maka kebaikan yang kita dapatkan. Jika kita mampu
membiasakan diri selalu menjaga optimisme dan tekun, maka “singa” keberhasilan dapatkan.
Tapi sebaliknya, jika kita setiap
saat selalu marah, berprasangka buruk, tak sabaran dan mudah menyerah, maka, “singa”
buruk lah yang jadi pemenangnya.
Biarkanlah singa yang baik dan penuh
semangat mengisi jiwamu. Rawatlah singa itu dengan sifat, perilaku yang mulia,
dan hati yang bersih. Senantiasa hidup dengan penuh kedamaian, kasih sayang dan
penuh rasa persahabatan. Selalu optimis dan sabar. Biarkan singa inilah yang
jadi pemenangnya.
Jangan biarkan singa pemarah dan
pemalas menguasaimu. Jangan sekalipun memberikan kesempatan bagi sifat iri dan
dengki, pesimis, gelisah, rendah diri dan tidak sabar tertanam dan tumbuh dalam
hati, yang akan menjadi penghalang keberhasilan.
Percayalah, bahwa apa yang kita
peroleh keberhasilan adalah gambaran dari apa yang kita usahakan dan berikan
hari ini.
Jadi...., singa yang manakah yang kamu beri makan hari
ini?
![]() |
Cerita lucu |
Cerita inspiratif bijak – Selimut Untuk Keselamatan
Ketika saya dengan istri dan
putra kami Nate, pindah tempat baru yaitu sebuah desa di pedalaman Alaska kami
terbang menggunakan pesawat kecil berkapasitas penumpang 4 orang. Penerbangan
itu terasa menakutkan bagi putra kami Nate, sepanjang penerbangan ia menutupi
kepalanya dengan selimut kesayangannya hingga mendarat dibandara kecil.
Selama masa adaptasi
dilingkunagn yang baru selama berbulan-bulan, kami belajar budaya baru, cara
hidup dilingkungan yang keras di Alaska. Nate selalu membawa selimut kesayangannya
kemana saja dia pergi. Sehingga selimut yang awalnya terlihat bersih dan tebal,
menjadi kumal dan tipis. Nate memakai selimut itu hingga ia terlelap tidur dan
menyelinap ke dalam kehanggatannya.
Di tahun ke 2 kami berada di
tempat baru ini, saya mendapat kesempatan menjadi pembicara tamu untuk sebuah
konferensi di kota Seattle. Ketika saya
sedang mempersiapkan diri dengan berkemas barang dan keperluan untuk perjalanan
tersebut, Nate selalau mengikuti saya kemanapun saya pergi, dengan terus bertanya
banyak hal seperti, ayah mau ke mana, berapa lama perginya, untuk apa dan
apakah pergi sendirian?
Saya sempat berpikir dan
khawatir apakah dapat mengejar jadwal penerbangan ditengah cuaca buruk ini
untuk menuju ke bandara. Nate tampaknya yang
paling khawatir jika saya harus pergi terbang ditengah cuaca buruk dengan
menggunakan pesawat kecil, yang memang paling ditakutinya.
Saya terus meyakinkan Nate jika
saya akan baik-baik saja, dan saya meminta Nate untuk selalu menjaga Ibu hingga
saya kembali. Diiringi sebuah sebuah pelukan akhirnya saya berangkat pergi ke bandara
kecil di desa tersebut dan dilanjutkan ke kota Seatle tempat konferensi
dilangsungkan.
Setelah tiba di hotel di kota Seattle,
saya belum sempat untuk mengeluarkan isi kopor hingga malam harinya karena
masih sibuk, hingga ketika akhirnya saya membongkar isi koper, saya sangat
terkejut menemukan selimut kesayangan Nate, saya bingung dan saya panik membayangkan istri saya tengah berusaha untuk
menemukan selimut Nate agar bisa tidur dimalam harinya.
Saya tidak tahu bagaimana cara
selimut itu bisa ada dalam koper. Sayapun akhirnya menelpon Kathy dan
memberitahukannya agar Nate tidak tahu jika selimutnya tebawa dalam koper
ayahnya.
Kathy menerima telepon itu dan ketika
aku akan memberitahukan mengenai selimut Nate, dia menenangkanku bahwa dia
sudah tahu jika selimut Nate ada dalam koper.
Kathy memberitahukan bahwa saat
aku pergi ia dan Nate mengawasinya dari jendela. Kathy berkata kepada Nate
untuk mendo’akan ayahnya agar selamat dalam perjalannya. Setelah Kathy
mengucapkan do’a, Nate berkata dan
menenangkan ibunya. “Ibu janganlah khawatir, aku sudah memberikan selimut untuk Ayah agar menjaganya tetap selamat.”
Cerita Inspiratif – Berkelahi di Lubang
Disuatu tempat di tengah hutan siang
itu, ada seekor musang yang sedang berdiam diri dibawah pohon berteduh. Bebeapa
saat kemudian munculah seekor rubah yang kelaparan ingin memangsanya.
Musang kaget ingin berlari
tapi, terhenti karena dia tahu kesempatannya sangat kecil, jika berlari pasti
akan tertangkap, Musang pun akhirnya berkata, ‘Hai rubah, aku menantangmu jika
kamu benar-benar kuat, ayo berkelahi didalam lubang.’
Rubah angkuh merasa sangat percaya,
dirinya tak akan bisa dikalahkan seekor musang, akhirnya dia menerima tantangan
musang. Bagi rubah ‘Berkelahi di dalam lubang atau di luar luang tidak akan berpengaruh, akulah yang
terkuat dan akan menang.’
Tidak berapa lama, musang
keluar dari lubang membawa paha si rubah. Dan kembali bersantai ditempat
semula. Kemudian munulah seekor serigala, kembali dia pun ingin memangsa si
musang.
Si musang pun melakukan hal
sama seperti sebelumnya menantang serigala ‘Jika kamu memang benar-benar kuat, aku
menantangmu untuk berkelahi dalam lubang.’
Serigala tertawa geli dengan perilaku
musang yang sok jagoan dan menerima tantangan musang ‘Mau di manapun kau
berkelahi denganku, akulah yang lebih kuat dari kau musang kecil’ serigala
berkata.
Sepuluh menit kemudian musang sudah
keluar dengan membawa paha serigala.
Tibalah sore yang semakin
gelap. Musang lalu memanggil dengan berteriak ke arah lubang tadi, ‘Hari sudah mulai
gelap, kita lanjuntkan besok pagi lagi.’
Beberapa saat kemudian munculah
seekor harimau dari lubang. Harimau itu tersenyum dan berkata, ‘Ternyata idemu
bagus juga musang.’
Pesan moralnya: Saatnya kita
bekerja dengan cara yang cerdas, tidak saja hanya bekerja keras.
Cerita inspiratif – Belajar Dari Sebuah Kepompong
Hidup memang penuh perjuangan. Ketika
kita ingin meraih keberhasilan dan sukses maka kita harus berproses, dan kadang
suatu proses yang menyakitkan. Kita janganlah manja dan selalu ingin dilayani. Tapi
mulailah melayani diri sendiri. Memanjakan diri sendiri tidak baik dalam pembentukan karakter dan jiwa
kita.
Kali ini saya akan menyampaikan
sebuah cerita pendek yang sangat inspiratif untuk bahan renungan kita. Cerita
ini berasal dari buku berjudul,”Setengah isi setengah kosong” karya Parlindungan
Marpaung.
Berikut ceritanya :
Diceritakan ada seorang anak yang
sedang bermain dikebun dan menemukan sebuah kepompong di dahan sebuah yang pendek.
Setelah Dia ambil kepompongnya lalu dia perhatikan kepompong tersebut dilihatnya
ada lubang kecil.
Anak itu mengamati dengan
teliti lubang kecil itu, dilihatnya ada seekor kupu-kupu yang tengah berusaha untuk
membebaskan diri melalui lubang itu. Si anak melihat jika kupu-kupu itu seakan
menyerah karena berhenti mencoba, dia terlihat sudah berusaha dengan seluruh kemampuannya
tapi sepertinya sia-sia untuk bisa keluar melalui lubang kecil.
Melihat kejadian itu, si anak
merasa kasihan dan berinisiatif untuk membantu kupu-kupu agar bisa keluar dari kepompongnya. Si
anak kemudian mengambil gunting dan mulai menggunting membuka badan kepompong agar
kupu-kupu bisa segea keluar untuk membebaskan dirinya.
Setelah kepompongya terbuka, akhirnya
kupu-kupu itu pun keluar dengan sangat mudah. Tetapi, kondisi tubuhnya gembung
dan kecil. Sayap-sayapnya masih nampak berkerut belum terbuka sempurna.
Anak itu terus mengamatinya,
berharap sayap kupu-kupu itu terbuka dan bisa segera terbang di taman.
Setalah menunggu cukup lama, apa
yang diharapkan si anak tidak terjadi. Akhirnya Kupu-kupu itu harus hidup
dengan kondisi hidup merangkak dengan tubuh gembung dan sayap yang kecil mengekerut
dan tidak dapat terbang seumur hidupnya.
Hal yang tidak dipahami oleh anak
itu adalah bahwa kupu-kupu untuk memiliki tubuh dan sayap yang sempurna dan
dapat terbang adalah, dia harus bejuang melepaskan dirinya dari dalam
kepompong.
Perjuangannya melepaskan diri
dari dalam kepompong melatih tubuh dan sayapnya, agar kuat, memompa cairan dan
darah keseluruh bagian tubuhnya sehingga sayap terbuka lebar dan pada akhirnya
mampu terbang dengan sempurna.
Perjuangan kupu-kupu melepaskan
diri dari dalam kepompong, boleh jadi membuat kita iba, karena terlihat
menyakitkan dan membuat kupu-kupu menderita. Tapi dibalik itu adalah adanya
hasil akhir yang sempurna.
Cerita inspiratif – Kentang, Telur, dan Biji Kopi
Diceritakan di suatu hari, ada
seorang anak perempuan mengeluh kepada ayahnya jika hidupnya sengsara dan tidak
akan berhasil. Dia sudah merasa sangat lelah harus berjuang setiap hari.
Seakan-akan masalah tidak pernah habis, dan tidak dapat diselesaikan.
Ayahnya adalah seorang koki,
ayahnya mengajaknya menuju ke dapur. Ayahnya mengisi tiga buah panci dengan air
dan ditaruh di atas kompor. Setelah ketiga panci beriisi air mendidih, ia
memasukkan beberapa kentang ke dalam panci pertama, beberapa telur ke dalam panci
kedua, dan beberapa biji kopi ke dalam panci ketiga.
Kemudian kembali ia duduk dan menunggu
ketiga panci kembali mendidih, tanpa berkata
apapun putrinya. Putrinya mengeluh dan tidak sabaran harus menunggu.
Setelah dua puluh menit, ayahnya
mematikan kompor. Mengambil kentang dari dalam panci dan memasukannya ke dalam
mangkuk. Begitu pula dengan telur diletakkannya di mangkuk.
Kemudian ia mengambil sesendok kopi
dan memasukannya ke dalam cangkir. Imenatap putrinya dan bertanya, “Apa yang
kamu lihat?”
“Kentang, telur, dan kopi!”
putrinya ketus menjawabnya.
“Cobalah kamu lihat lebih dekat
lagi, coba amati dan sentuhlah kentang ini”, kata ayahnya. Putrinya akhirnya mengikuti
permintaan ayahnya dan memngingatnya di dalam otak bahwa kentang lembut, dst.
Kemudian kembali ayahnya
memintanya untuk mengambil telur dan memecahkan telurnya. Setelah membuang
kulit telurnya, ia mendapati bahwa telur sudah matang direbus. Akhirnya, Teakhir
ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Aroma kopi yang harum membuatnya tersenyum.
“Ayah, apa maksud dari semua
ini?” ia bertanya.
Ayahnya menjelaskan bahwa semua
benda tadi yaitu kentang, telur dan biji kopi masing-masing sudah mengalami pelakuan
yang sama yaitu direbus kita anggap mengalami kesulitan yang sama, yaitu direbus
air mendidih.
Namun, kentang, telur dan biji
kopi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.
Pada awalnya kentang kuat dan cukup
keras. Setelah direbus hingga mendidih, ketang pada akhirnya menjadi lunak dan
lemah.
Telur yang rapuh, dengan kulit
luarnya yang tipis untuk melindungi bagian dalam telur yang cair, setelah
direbus pada akhirnya bagian dalam telur menjadi keras.
Terakhir, biji kopi lah yang
sangat unik. Setelah biji kopi dicampurkan dengan air mendidih, biji kopi
mengubah airnya menjadi harum dan menciptakan sesuatu yang baru.
Ayahnya bertanya “Kalau kamu
termasuk yang mana, anakku? Ketika kamu menghadapi kesulitan, bagaimana kesulitan
itu menjadikan dirimu? Apakah kamu adalah sebuah kentang, telur, atau biji
kopi?”
Pesan Moral dari cerita ini
adalah Semua orang akan mengalami kesulitan dalam hidup. Sejatinya kesulitan
itu membentuk diri dan karater kita menjadi lebih baik.
![]() |
Cerita pendek |
Terima kasih sudah membaca kumpulan
cerita pendek dan inspiratif kali ini. Semoga cerita pendek inspiratif ini bisa
menjadi bacaan menghibur, menarik dan teman dalam mengisi waktu bersama
keluarga. Kamu bisa membacakan cerita pendek ini kepada anak-anak diwaktu
menjelang tidur atau saat bermain bersama.
Semoga cerita pendek ini menjadi
cerita yang menginspirasi kita untuk menjadi bijak dan bermanfaat.